Suatu hari
saat kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Garut akan berlangsung, terdapat
beberapa orang siswa yang sibuk membicarakan materi pembelajaran hari itu yakni
‘Sampah’.
(Scene 1)
-Rio sedang berbincang dengan Gina-
Nugi :
“Selamat Pagi teman-teman.”
Gina : “Siang Nugi.”
Nugi :
“Sedang membicarakan apa? Asik sekali kelihatannya.”
Rio : “Itu
loh kami sedang membicarakan materi Bahasa Indonesia hari ini.”
Gina : “Iya
benar, materi hari ini mengenai sampah.”
Nugi :
“Memangnya ada apa dengan sampah?”
Rio :
“Adaaa, eh ada Pak Irfan tuh ayo masuk!”
-Pak Irfan masuk ke kelas-
Pak Irfan :
“Selamat Pagi anak-anak.”
Siswa :
“Pagi pak.”
Pak Irfan :
“Baik, mari kita mulai pembelajaran hari ini. Materinya mengenai sampah,
betul?”
Siswa :
“Betul pak.”
Pak Irfan :
“Ada yang tahu sampah itu apa?”
Nugi :
“Saya pak, sampah adalah sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi.”
Rio :
“Saya pak, sampah itu ada dua macam yaitu organik dan anorganik.”
Gina :
“Saya pak, sampah itu ada yang bisa di daur ulang dan tidak bisa didaur ulang.”
Pak Irfan :
“Iya bagus, nampaknya kalian sudah menguasai materinya. Kerjakan tugas ini,
saya ada keperluan. Jangan keluar dan jangan ribut!”
Siswa : “Baik
pak.”
Gina :
“Baik Sir.”
(Scene 2)
-Saat jam istirahat sedang berlangsung-
Gina :
“ Apaan tuh?”
Nugi : “Yang mana?”
Gina : “Itu yang kamu pegang?”
Nugi :
“Oh ini, ini makanan, masa gak tahu.”
Gina :
“Bagi dong.”
Nugi : “Nih
ambil aja. Rio?”
Rio : “Ah
tidak, terimakasih. Ane ke kantin
dulu ok.”
-Gina pun menghabiskan makanan Nugi-
Nugi : “Loh kok abis!!!.”
-Gina pun kabur karena sudah mengahbiskan makan Nugi-
Nugi : “Oyy sampahnya buang oyy!!”
Gina :
“Ohh di buang ya.”
Nugi :
“Ya iyalah masa mau dimakan atuh.”
(Scene 3)
-?-
Gina : “Yaah tempat sampahnya jauh!”
Rio : “Masa iya sih bro jauh, seajuh jauhya juga jauhan ke Bandung bro ?.”
Gina : “Beuhh.”
Rio : “Gak apa-apa dong yang penting kita bisa
jaga kebersihan. Tuh ada slogannya ‘Buanglah
sampah pada tempatnya’.”
- Gina pun tersenyum karena mendapat ide jahil di otaknya-
Rio : “Ente kenapa senyum-senyum sendiri Gin?.”
Gina : “Gak ada apa-apa udah duluan aja ke kelasnya, ok.”
Rio :
“Oke ane duluan ya.”
(Scene 4)
-Saat pulang sekolah-
Gina : “Ha ha ha ha ha?”(tertawa dengan muka jahilnya).
Nugi : “Kenapa Gin?.”
Gina : “Engga apa-apa, aku pulang dulu ya?.”(sambil menepuk pundak Nugi).
Nugi : “Iya, hati-hati di jalan.”
Gina :
“Iya Gi.
-Gina pun pergi pulang meninggalkan Nugi dan Rio-
Rio : “Wah sungguh terlalu ini.”
Nugi : “Ada apa Rio?.?”
Rio : “Di jaket ente ada sampah Gi?”
Nugi : “Hah?
Sampah?”
Rio : “Iya bro.”
Nugi : “Ih
siapa sih usil banget!”
Rio :
“Sudahlah, mungkin ada orang yang usil. Aku pulang dulu ya.”
(Scene 5)
-Keesokkan harinya-
Pak Irfan : “Anak-anak, tugasnya apakah sudah selesai?”
Siswa :
“Sudah pak.”
Pak Irfan : “Baiklah kalau begitu. Ada yang ingin ditanyakan?”
Rio :
“Saya pak.”
Pak Irfan : “Iya Rio apa yang ingin kamu tanyakan?”
Rio :
“Pak kemarin sebelum pulang sekolah (suara penuh misteri), kan saya lagi sama
Nugi tiba-tiba Pak adaaa.....”
Pak Irfan : “Ada hantu?.”
Rio :
“Bukan Pak?.”
Pak Irfan : “Ada apa dong?.”
Rio :
“Ada sampah pak?.”
Pak Irfan : “Lah... terus pertanyaannya apa dong?.”
Rio :
“Siapa yang ngebuang sampahnya Pak?.”
Pak Irfan : “Meneketehe.”
Rio :
“Ya udah Pak kalau begitu.”
Pak Irfan : “Itulah kekurangan bangsa Indonesia, masyarakatnya kurang
menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya.”
Gina :
“Tapi pak, slogan di kantin bertuliskan ‘Buanglah sampah pada temannya’ bukan
tempatnya. Jadi wajar kan apabila Indonesiabanyak terjadi bencana.”
Nugi :
“Kamu itu ngawur Gin, mana ada slogan kayak gitu.”
Gina :
“Kalau tidak percaya lihat saja di kantin. Aku masukkan sampah di jaket kamu
kan gara-gara slogan itu.”
Nugi :
“Hah? Jadi kamu yang menyimpan sampah di jaketku? Usil banget sih!”
Pak Irfan : “Sudah-sudah. Gina, apa maksudnya kamu usil seperti itu?”
Gina :
“Loh kok usil Pak, saya kan hanya mengamalkan slogan yang ada di kantin.”
Nugi :
“Kamu tahu kan itu salah! Kenapa masih dilakukan?”
Gina :
“Sudah aku bilang aku hanya mengamalkan slogan di kantin!”
Pak Irfan : “Gina, seharusnya kamu tidak melakukan itu! Jangan pernah
mengulanginya lagi!”
Gina :
“Hmm. Baik pak.”
Pak Irfan : “Baiklah, kita akhiri saja pertemuan kali ini dengan
bacaan hamdallah.”
Siswa :
“Alhamdulillah...”
Pak Irfan : “Gina, nanti sepulang sekolah ke ruangan saya ya.”
(Scene
6)
-Saat jam pulang sekolah-
Nugi :
“Aku pulang duluan ya.”
Rio :
“Oke, hati-hati di jalan.”
Gina :
“Rio, antarkan aku ke ruang guru yuk.”
Rio :
“Memangnya ada apa?”
Gina :
“Aku di suruh pak Irfan ke ruangannya.”
Rio :
“Baiklah aku antarkan.”
-Dalam perjalanan ke ruang guru-
Rio :
“Gina, jadi ente yang ngeganti slogan yang ada di kantin?”
Gina :
“Hehehehe, awalnya kan cuma becandaan.”
Rio :
“Becandanya jangan sampe kelewatan gitu dong.”
Gina :
“Hmm abisnyaaaa.”
Rio :
“Gina, awas!”
-Gina terpeleset-
Gina :
“Aduh sakit!”
Rio :
“Ini pasti ulah siswa yang tidak tertib membuang sampah.”
Gina :
“Iya-iya aku minta maaf.”
(Scene
7)
-Keesokkan harinya-
Gina :
“Gi, maaf ya soal sampah waktu itu.”
Nugi :
“Iya Gin, jangan diulangin lagi ya.”
Gina :
“Aku sadar sekarang.”
Nugi :
“Sadar apa?”
Gina :
“Kemarin ada kejadian ‘senjata makan tuan’”
Nugi :
“Aku ga ngerti maksud kamu.”
Rio :
“Hey serius banget. Eh ada yang tau gak sampah apa yang romantis?”
Gina :
“Sampah kok romantis? Memangnya apa?”
Rio :
“Sampah.. Aku sayang banget sama kamu.”
Nugi :
“Haha.. Ada yang tau gak sampah apa yang mau pergi?”
Gina dan Rio : “Hah? Apa?”
Nugi :
“Sampah jumpa lain waktu..”
Akhirnya, Gina sadar akan pentingnya
membuang sampah pada tempatnya. Karena akibat sampahlah dia mendapat masalah
dengan temannya dan karena sampah pula dia sadar kesalahannya.
-The End-
Teks anekdot ini pasti bisa membuat agan agan menjadi kelompok terbaik saat memerankan atau beradu akting dengan teks yang saya buat ini ya,
saya yakin teks ini bisa mengocok perut guru agan bahkan teman teman agak nih, yuuuk cobaa :D
Semoga naskah ini bisa membantu agan agan dalam beradu akting dengan temennya. Selamat mencoba teks anekdot ini. :D
0 komentar:
Posting Komentar